Wednesday 18 January 2012

Hujan Gak Salah

WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...!!!

Itu adalah respon pertama saya saat melihat kamar yang bocor pas hujan deras hari ini. Buru-buru deh saya terbang ke dapur belakang untuk mengambil senjata andalan (red: kain pel+ember). Bukan saya aja yang heboh lho, timeline twitter-pun ramai menyajikan beberapa update news soal hujan:



  • "Hujan, banjir, timbulkan penyakit dimana-mana"
  • "Pemerintah Diminta Bangun Sistem Pencegahan Banjir"
  • "Banjir Masih Genangi Tangerang, Sekolah pun Diliburkan"
  • "Peringatan Dini Jabodetabek: berpotensi hujan dsertai petir dan angin kencang pkl 21.00 dperkirakan berlangsung hingga pkl 02.00 WIB #BMKG"
  • dsb
Duh, gara-gara hujan semuanya jadi repot! Kebayang deh besok pagi macet berat, secara jalanan dekat rumah lobangnya gede-gede yang otomatis bakal bikin genangan air dimana-mana. Jadi semakin sulit membedakan mana jalanan berlubang dan mana yang sawah. Belum lagi jemuran yang lama kering, motor yang jadi dekil van der buluk, dan parahnya lagi si empunya motor pun jadi segan (baca: MALAS) untuk mandi :p. Ibu saya malah bikin singkatan sendiri soal nama bulan ini: JANUARI (huJAN sUka tiAp haRI). Hehehehe :D

MENYEBALKAAAAAAAAN!!!
*nyakar tembok pake 10 kuku jari dari atas kebawah*

Tapi, apa benar hujan menyebalkan?
Sella, salah satu adik perempuan saya pernah bilang, "Shan, kalo lagi hujan baca do'a ini ya".
"Allahumma sayyiban nafian" (Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat | HR Muslim)
Hmmm...Adik yang satu ini emang baik dan cenderung mengingatkan abangnya :)
 
Hujan adalah titik-titik air yg berjatuhan dari udara karena proses pendinginan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dari mana asalnya? Kalo mikir sederhananya sih ya dari air laut/sungai yang menguap terkena panas matahari, mengalami kondensasi, terbawa angin ke daratan, terus jatuh ke bumi dalam wujud titik-titik air. Tapi apa iya cuma segitu aja?
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat [41] : 39)
Berdasarkan ayat diatas, hujan adalah karunia dari Allah SWT untuk semua makhluk di muka bumi. Terus muncul pertanyaan. Kalo emang karunia, kenapa bikin banjir, tanah longsor & musibah lainnya?

(Mungkin) ini jawabannya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Ar-Ruum [31]: 41)
Hujan seyogyanya adalah berkah/karunia dari Allah SWT. Tapi yang menyebabkan jadi musibah/petaka itu karena ulah kita (manusia) sendiri. Cateeeet tuch. Jadi gak ada yang salah sama hujan, dia  kan hanya menjalankan tugasnya dengan baik, amanah, dan tanpa membangkang perintah Tuhannya.
Apa gak lucu, manusia yang LALAI menyalahkan hujan yang PATUH sama Tuhannya?
Oleh karena itu, mari kita berjalan dengan BAIK di muka bumi ini. Ditengah carut-marutnya kondisi negara tercinta kita Indonesia. Saya tetap setuju dengan peribahasa/ungkapan dibawah ini:

"Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik juga di negeri sendiri"
"Munculnya pelangi selalu diawali dengan turunnya rinai hujan"

Saya percaya, bagaimana dengan anda?
Wallahu a'lam bish shawab

Hujan sudah mulai reda
Saatnya melantai (red: ngepel) ^^

#Slim_Shandy | Just my two cents

No comments:

Post a Comment