Saturday 25 February 2012

Bapak aja...:)

    "Silahkan Pak...:)"
    "Oh, monggo adik aja...:)"
    "Hmm, Bapak aja ya...:)"
    "Gpp kok, adik aja...:)"
    "Bapak aja...."
    "Adik aja...."
    "BAPAK AJAAAAA!!! >.<!"


Ada yang bisa nebak itu obrolan saya dengan siapa, dimana dan ingin berbuat apa?
Udah jangan kelamaan mikirnya, nanti capek lagi. Ini juga langsung mau di kasih tau kok ^^
Yak! Itu adalah obrolan saya dengan seorang bapak di masjid saat ingin sholat Ashar beberapa hari yang lalu
Udah pada paham kan maksudnya?

So, disini saya mau sedikit share pengalaman yang (mungkin) di alami oleh setiap orang (baca: laki2) setiap hendak sholat berjamaah.
Berdasarkan pengamatan saya yg dhaif ini, tiap mau sholat jamaah mesti ada fenomena "mempersilahkan duluan" & "iqamat duluan". Jreng!
Yang laki2 mesti pada langsung nangkep sinyal saya nih. Hehehe


Skenario I (mempersilahkan duluan):
Satu orang masuk masjid/musholla. Berdiri di shaf agak belakang nungguin yang lain. Datang 1-2 orang lagi melakukan hal yg sama. Dan mereka semua saling menunggu. Nunggu siapa yg akan "dikorbankan" buat jd imam!
Dan kalimat inilah yang ada didalam pikiran mereka:

Laki2 I: "Hmm, Mas yg ini keliatan rajin ngaji euy. Dia aja yg jadi imam!"
Laki2 II: "Samping saya agamanya mantep nih, jenggotnya aja panjang. Dia yg jadi imam!"
Laki2 III: "Ini dua orang depan saya yg bakal jadi imam, saya masih anak2"

Setelah itu, obrolan kyk dipembuka postingan saya akan terjadi. Kurang lebih template-nya sama untuk setiap kondisi
Sampai salah satu dari mereka "terpaksa" maju jadi imam :)

Skenario II (iqamat duluan):
Yang ini mirip kondisinya kyk skenario I. Tapi pas laki2 III masuk dan melihat 2 orang yg dia rasa lebih pantas jd imam udah saling pandang2an satu sama lain pake bahasa telepati....
Terus dengan sigapnya dia ke maju depan, dan iqamat ditempat!
Meninggalkan 2 orang dibelakangnya yang pada bengong sambil keringetan bakal jadi imam :D

Laki2 I & II: (Melakukan obrolan layaknya pembuka postingan saya diatas)
Laki2 III: "YES!" *siul2*

Intinya sih, pada "takut" jadi imam sholat jamaah. Nah lho, kenapa mesti takut?
Jawabannya mungkin beragam,
- Bacaan (Al-Qur'an) nya masih belum baik
- Hafalannya sedikit
- Merasa ilmu agamanya masih kurang
- Merasa ada yg lebih tua dari dia
- Tidak percaya diri, dsb

Jujur, yg nulis postingan ini termasuk orang yang begitu juga kok (pengakuan yang indah) :D
Ya sebenernya gpp juga sih, toh setiap orang berhak "menolak" jadi imam dengan alasannya masing2
Secara ga ada hukum negara yang akan menjatuhkan sanksi penjara klo ada rakyatnya ada yang menolak jadi imam sholat
Never heard it before..:p

Tapi masalahnya adalah, sampai kapan kita terus2an "menolak"?
Apa harus menunggu sampai alasan2 diatas tercapai semua?

Berikut saya kutip syarat2 untuk menjadi seorang imam shalat yang layak telah ditetapkan oleh para ulama berdasarkan nash-nash Al-Quran dan As-Sunnah:

  • Muslim.
  • Akil. Orang gila dan tidak waras tidak syah bila menjadi imam.
  • Baligh. Jumhur ulama termasuk di antaranya Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah sepakat bahwa anak kecil yang belum baligh tidaksyah bila menjadi imam shalat fardhu di depan jamaah yang sudah baligh. Hal itu berdasarkan hadits Nabi SAW. "Janganlah kalian jadikan anak kecil sebagai imam shalat." Namun bila shalat itu hanyalah shalat sunnah seperti tarawih, bolehlah anak kecil yang baru mumayyiz tapi belum baligh untuk menjadi imam shalat tersebut. Kecuali pendapat terpilih dari kalangan Al-Hanafiyah yang bersikeras tentang tidak syahnya anak kecil yang belum baligh untuk menjadi imam dalam shalat apapun.
  • Laki-laki. Seorang wanita tidak syah bila menjadi imam shalat buat laki-laki menurut jumhurul ulama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Dan tempatkan mereka di belakang sebagaimana Allah SWT menempatkan mereka." Dan juga berdasarkan hadits dari Jabir yang hukumnya marfu', "Janganlah seorang wanita menjadi imam buat laki-laki."
  • Mampu membaca Al-Quran dengan fasih. Syarat ini berlaku manakala ada di antara makmum yang fasih membaca Al-Quran. Maka seharusnya yang menjadi imam adalah orang yang paling baik bacaannya. Sebab imam itu harus menanggung bacaan dari para makmum, sehingga bila bacaan imam rusak atau cacat, maka cacatlah seluruhnya.
  • Selamat dari Uzur. Seperti luka yang darahnya masih mengalir, atau penyakit mudah keluar kencing (salasil baul), mudah buang angin (kentut). Sebab orang yang menderita hal-hal seperti di atas pada hakikatnya tidak memenuhi syarat suci dari hadats kecuali karena ada sifat kedaruratan saja. Ini adalah pendapat dari kalangan Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah serta sebagian dari riwayat As-syafi'iyah. Adapun mazhab Al-Malikiyah dan sebagian riwayat dari As-syafi'iyah tidak menjadikan masalah ini sebagai syarat bagi seorang imam shalat.
  • Mampu melaksanakan rukun-rukun shalat dengan sempurna. Seseorang yang tidak mampu shalat dengan berdiri, dia boleh shalat sambil duduk, namun tidak syah bila menjadi imam untuk makmum yang shalat sambil berdiri karena mampu. Ini adalah pendapat jumhur ulama kecuali As-syafi'iyah.
  • Selamat dari kehilangan satu syarat dari syarat-syarat shalat. Misalnya kesucian dari hadats dan khabats. Maka tidak syah shalat seorang makmum yang melihat bahwa imamnya batal atau terkena najis saat menjadi imam. Apa yang kami sebutkan di atas adalah syarat minimal yang harus ada untuk seorang imam shalat jamaah. Namun masih ada kajian tentang siapa saja yang paling berhak untuk menjadi imam. Insya Allah SWT pada kesempatan mendatang akan kami bahas juga. (sumber: Lihat Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah)

Saya yakin penjelasan diatas sudah bisa dicerna dengan baik oleh kawan2 sekalian kan? Akur donk :D
Bai de wei, eniwei, buswei, pengertian imam itu sendiri adalah sbb:

Imam (Bahasa Arab إمام Imām) berarti pemimpin. Dalam arti biasa Imam adalah individu yang ditunjuk untuk memimpin kaum para jamaah ketika melakukan ibadah shalat atau amal kebaikan. Arti lain adalah mereka yang diberi kepercayaan menjadi pemimpin untuk satu kelompok untuk menunjukkan jalan yang benar (Khalifah).

Tiap manusia adalah seorang pemimpin. Baik bagi dirinya sendiri ataupun di lingkungan sekitarnya. Khususnya bagi seorang lelaki, karena dengan sendirinya dia akan menjadi pemimpin bagi istri/keluarganya kelak. Jadi, kenapa harus takut jadi seorang imam? Apakah kita tidak sadar bahwa istri/anak kita akan jadi makmum sholat kita nanti? Apakah kita tidak sadar bahwa kita akan menjadi nakhoda dari suatu kapal yang bernama "KRI Rumah Tangga" yang akan menjelajahi samudera kehidupan?

Emang dikira gampang apa jadi imam? Ngomong sih mudah cuy...

Yap! Jadi imam memang gak mudah, dibalik hal tsb ada sifat kepemimpinan, ketegasan, kepercayaan, dan tanggung jawab yang besar. Terlebih pemimpin dalam sholat yang notabene adalah ibadah manusia kepada Sang Pencipta.
Syarat diatas sudah menerangkan kriteria seorang imam. Tinggal kitalah yang berusaha untuk memenuhi setiap point2nya.

Caranya bagaimana?
Jangan tanya saya ya, monggo bertanya sama ustadz/alim ulama yang udah punya ilmunya.
Coz saya sendiri pun masih perlu banyak belajar :)

So, sampai kapan kita akan menjadi Makmum terus?
Well, Insya Allah kita bisa!
Mulai saat ini mari kita belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang imam yang baik
Mulai dari diri sendiri, mulai sekarang :)

Wallahu a'lam bish shawab

#Slim_Shandy | Just my two cents 

No comments:

Post a Comment