Monday 1 February 2016

Tuntutlah Ilmu Sampai Negeri China (1)

Di kesempatan postingan kali ini saya ingin share pengalaman saat menjalani training di negeri orang (ya iyalah orang masa negeri kebo:p). Sebenarnya ini masih ada korelasi dengan postingan sebelumnya (Sang Pemimpi). Yang belum baca monggo di baca dulu ya biar dapat benang merahnya :)

Setelah dua minggu bekerja, di pagi yang cerah, (mumet) dan indah. Pak Kustanto, Division Head saya tiba-tiba datang dan memanggil saya. Beliau bilang, "Shan, kesengsem ya". Hah, kesengsem? Siapa yang kesengsem sama saya Pak?, ujar saya. Pak Kus bilang lagi, "Ke Shenzen...training". Ooh, training. Ta' kirain ada yang kesengsem sama saya. Hehehe.

Sebagai pegawai "yesterday afternoon", alias pegawai kemaren sore awalnya saya menolak halus. Secara masih anak baru dan gak enak sama yang senior dan ditambah lagi saya masih dalam masa probation. Tapi boss bilang masih diusulkan, jadi belom pasti juga berangkat. Yowes lah kalo begitu, manut Boss ajah, dan saya pun lanjut kerja lagi dengan tampannya :D.


Dan untuk menyingkat cerita -sebulan kemudian-, akhirnya saya pun sampai Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta dengan ngos-ngosan. Secara abis lari dari Damri takut ketinggalan pesawat. Peserta trainingnya ada sepuluh orang, dari kantor pusat Jakarta enam orang, sisanya dari regional Semarang, Surabaya, Makassar, dan Lampung. Beberapa orang sudah saya kenal karena pernah koordinasi, kayak Mas Ghofur dari Surabaya. Dulu cukup sering telponan pas troubleshoot, tapi baru kesampaian ketemu langsungnya hari itu. Ada Mas Purgi dari Lampung, Mas Irfan dari Semarang, dan Mas Udhin dari Makassar. Seneng banget bisa ketemuan sesama keluarga besar Techno Flower. Well, saatnya boarding. Next destination adalah Hongkong. Lho? Katanya ke Shenzen, kq malah ke Hongkong?? Tenang sodara2, don't be sewot. FYI, Hongkong itu masih satu daratan sama Shenzen, RRC. Jadi jangan takut nyasar ya, toh pilotnya udah apal jalan, jadi gak akan kesasar deh :).

Jarak Jakarta-Hongkong sekitar 3600 km dan membutuhkan empat jam perjalanan. Kayak yang udah-udah, tiap naek pesawat yang saya kerjain adalah nonton film. Lumayan dapat The Amazing Spiderman sama Madagascar 3. Gak lupa pesen susu biar pinter belajarnya :D. 

Di perjalanan saya teringat wejangan Pak Boss, "Ingat, tujuan utama kalian berangkat training adalah untuk belajar. Jaga nama baik bangsa selama disana. Dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung. Jangan berbuat hal yang melanggar hukum seperti buang sampah sembarangan, merokok ditempat publik, ngakalin mesin minuman dsb. Belajar yang tekun, sehingga sekembalinya dari sana ilmunya bisa diterapkan dalam pekerjaan dan bermanfaat untuk kepentingan kantor". Siap Pak, laksanakan!

Sesampainya di Bandara International Hongkong kita check imigrasi (transit) dan dijemput oleh driver utusan vendor. Sekitar satu jam perjalanan darat dari Hongkong sampai masuk China. Imigrasi kebetulan lagi sepi, jadi gak terlalu lama antri. Sempet percaya gak percaya udah nginjek tanah China. Negeri leluhurnya para pedagang henpon di Mangga Dua. Kalo bukan karena rencana Allah mah gak akan sampe kesini deh saya. So, mari berucap "Alhamdulillah" :)

ZTL/Days Inn, itu nama hotel tempat saya menginap selama disana. Letaknya di Yongsing Street No 75, Jiefang Road, Dongmen Rd, Luohu District, Shenzen.  Tempatnya ditengah kota dan aksesnya mudah kemana2 coz deket Stasiun Metro Laojie (subway), kurang lebih ngesot 50 meter dari depan hotel langsung sampe euy ^^.

Oh iya, selama terdampar disana, ada seorang asisten dari vendor (Huawei) yang setia menemani kita setiap saat (kayak deodoran gitu). Her name is Wangshuzen a.k.a Wendy. Kalo ditanya orangnya gimana, ya gimana ya. Tipikal orang China lah, sipit, putih, dan langsing. Teman ada yang bilang cakep juga. Kalo yang saya liat sih doi tipe gadis rumahan, kalem & smart. OK cukup intermezzo soal Wendy, nanti ngelantur kemana2 lagi. Well, jadwal training yang ditentukan adalah jam 09.00 pagi sampai 16.30. Dengan dua kali coffee break dan satu kali lunch break. Materi yang saya dapat adalah STP Operational & Maintenance and Planning Dimensioning. Insya Allah di kesempatan posting berikutnya akan saya share sedikit tentang overview STP.

Perjalanan dari hotel menuju training center sekitar 30 menit dengan bus. Selama perjalanan adalah waktu yang pas untuk sightseeing kota yang terkenal dengan julukan "Kota Teknologi" ini. Yang buat saya kagum, dijalanan tidak ada motor sama sekali. Cuma ada bus + mobil aja. Wendy bilang peraturan pemerintah sana melarang warganya menggunakan motor. Jadi masyarakatnya diarahkan untuk menggunakan moda transportasi massal yang telah disediakan. 

Transportasi yang dimaksud adalah Metro, semacam kereta bawah tanah/subway yang cepat, bersih dan murah. Kenapa dibilang murah, coz untuk single journey-jarak pendek cukup merogoh RMB2 yang kurang lebih sekitar Rp 3000 dengan kurs Indonesia. Sebelum naik kereta ini kita harus nuker duit menjadi token yang berbentuk koin berwarna hijau. Cara nukernya juga mudah, cukup datang ke mesin tiket otomatis lalu pilih stasiun tujuan dan jumlah token yang mau dibeli. Terus tinggal masukkin uang senilai harga token tsb. Bisa pake uang kertas/koin, nanti token akan keluar beserta kembaliannya (jika ada). Keren juga yah. Meski sempet curiga mungkin didalam mesinnya ada petugas stasiun buat ngasih token + kembalian dengan kipas kecil buat ngilangin keringetnya :D

Token Metro Shenzen
Token Vending Machine
Jalur Metro ini mirip kayak busway, ada koridornya. Disana istilahnya line, ada 4 line yang sudah beroperasi, tapi selama disana kita hanya menggunakan hanya 1 line, yakni Luobao line. Seperti yang saya bilang sebelumnya, hotel saya sangat dekat dengan stasiun Laojie, yang termasuk dalam Luobao line.  Jadi sangat strategis kalo mau kemana-mana. Untuk detail koridor Metro bisa dilihat disini

Shenzen Metro Map
Cara penggunaan token ini cukup unik, yakni di-tap di reader untuk membuka gate masuk. Jangan lupa simpen baek2 itu token ya. Klo ilang gak bisa keluar nanti, coz distasiun tujuan kita harus masukkan token tsb ke slot untuk membuka gate keluar. Oh iya, petunjuk distasiun udah pake bilingual (Chinesse & English) kok, jadi gak usah takut nyasar ya MasBro and MbakSis sekalian :)

Make a wish dulu...semoga Pak Jokowi bisa mengimplementasikan MRT secepatnya untuk mengurai macet di Jakarta. Secara saya tidak ingin masa muda saya banyak dihabiskan di jalanan :)

Kembali lagi ke perjalanan saya tadi, setelah menempuh perjalanan 2-3 jam dari Timur ke Barat bareng biksu Tong Sam Chong + Sungokong dkk untuk mencari kitab suci (saya ngelantur) pada akhirnya saya sampai juga di TKP.

Berikut penampakan "kuil suci" nya:

Huawei University, Shenzen

Huawei University ini letaknya di selatan China ini terdiri dari beberapa gedung yang memiliki luas sekitar 275,000 m2. Dimana area training memiliki luas sebesar 155,000 m2 dan residential area 120,000 m2. Dan coverage forestationnya mencapai 80%. Dan dalam lima hari kedepan, tempat inilah yang akan menjadi tempat belajar saya dan teman2 regional. 

Sejujurnya tujuan utama orang datang ke Shenzhen adalah untuk wisata belanja barang murah atau mencari barang elektronik (asli hingga yang aspal), benar? Jadi tempat sepertiWindow of the World (Shi Jie Zhi Chuang/Window of the World Metro Station) yang berisi replika landmark terkenal dunia seperti Eiffel Tower, dan Splendid China Cultural Village(Hua Qiao Cheng Metro Station, exit D) bisa jadi hanya perlu Anda lihat sekilas dalam sehari (sisa waktunya tentu untuk belanja).

Shopping centre pertama yang Anda lihat begitu keluar dari imigrasi Luo Hu, yaitu cukup naik eskalator 1x, langsung akan dihadapkan dengan Luo Hu Commercial City di sebelah kanan. Bangungan setinggi 5-6 lantai ini berisi ratusan toko-toko kecil yang bisa menghabiskan waktu seharian jika ingin melihat dan memborong barang. Mulai dari handbag bermerek (keasliannya tentu diragukan), koper (sepertinya jualan utama di sini), hingga pakaian jadi dan sepatu. Keahlian menawar ala Mangga Dua harus dikeluarkan di sini, jika Anda tidak bisa bahasa Mandarin cukup oper-operan kalkulator untuk menawar.

Berikutnya, ada satu lagi kawasan shopping, yang ini khusus menjual barang elektronik. Naiklah metro line 1 dan turun di Hua Qiang Lu Station. Cari pintu exit A, dan jalan terus sekitar 100 meter hingga menemui perempatan. Nah, begitu Anda belok kiri, akan langsung mendapatkan atmosfir yang berbeda, yaitu papan iklan sepanjang jalan produk elektronik.

Yang menjadi magnet utama adalah SEG Electronic Market, terletak di corner jalan Hua Qiang (akan Anda temukan pertama kali). Gedung berukuran raksasa ini, berlantai 10, isinya all about electronic. 2 lantai pertama berisi toko komponen kecil (seperti switch, transistor, IC, dll), mulai lantai 3 hingga 10 baru barang jadinya. 2 lantai khusus menjual notebook/laptop merek top seperti Acer, Lenovo hingga merek lokal yang bikin Anda terbengong-bengong karena designnya mirip Apple Macbook. Lalu ada lantai khusus menjual PC dan aksesorisnya (VGA Card, Disk drive, Harddisk), dan ada lantai khusus menjual aksesoris seperti sarung handphone, tas notebook, mouse dan keyboard. Tentu tidak ketinggalan ada lantai khusus handphone dan iPad beserta segala tiruannya. Rasanya begitu komplit, dan bisa menghabiskan waktu seharian untuk melihat dagangan mereka yang luar biasa banyak.

Maklum Shenzhen adalah basis produksi komponen dan gadget untuk dunia. Produk Apple seperti iPad atau iPhone diproduksi oleh Foxconn yang pabriknya tidak jauh dari Shenzhen.

Selain SEG Building, juga ada gedung atau shopping centre lain di sekeliling yang menjual produk elektronik sejenis. Yang penting Anda harus jeli dan tahu barang, mana asli dan aspal, serta memperhatikan kualitas yang dibeli. Selain laptop, barang elektronik tidak ada list price (kira-kira seperti elektronik Mangga Dua), jadi Anda juga harus pintar menawar (walaupun mestinya tidak bisa ditawar setengah harga tapi silahkan menawar sampe Afgan alias sadis Gan, halal hukumnya kq)

Well, tak terasa training lima hari sudah selesai, semoga ilmu yang saya dapat bisa berkah, bermanfaat dan menunjang pekerjaan saya dikantor dan orang lain pada umumnya. Aamiin

Anyway, kalo ada yang mau tanya2 soal operasional STP (Signaling Transfer Point), dengan senyum lebar, hidung kembang kempis, dan tangan terbuka Insya Allah akan saya bantu...

...pinjemin buku trainingnya yang setebal Yellow Pages =))
So, jangan sungkan-sungkan ya Guys ;)

Sinau sing bener guys
Untuk foto2 lainnya akan saya share di next post yah (Con't)


SlimShandy | Goes Training

No comments:

Post a Comment